SURVIVAL
Survival di Gunung - Gunung adalah salah satu lingkungan yang tidak lazim
dihuni oleh manusia. Namun gunung sering menjadi tempat pilihan pertama bagi
sebagian orang untuk kegiatan mereka. Kondisi alam di gunung sangatlah sulit
ditebak. Kadang cuaca cerah tapi dengan hitungan menit sudah menjadi hujan
disertai angin kencang. Selain itu cuaca di gunung sangat dingin. Tak heran
jika banyak terjadi kecelakaan di gunung. Melakukan persiapan dengan baik
sebelum melakukan kegiatan di gunung adalah tindakan survival yang utama dan
paling mudah dilakukan, tapi manfaatnya adalah sangat besar bagi nyawa manusia.
Mengenal medan Secara umum kondisi medan di gunung adalah berbahaya, terutama
bagi orang yang tidak pernah mengenalnya, namun bagi sebagian orang gunung
adalah tempat yang sangat dicintai karena alamnya yang sangat indah. Selain itu
ada sensasi sendiri bagi orang yang bisa mendaki dan mencapai puncak gunung.
Berikut adalah beberapa hal tentang kondisi medan di gunung :
· Suhu udara dingin,
beberapa gunung di Indonesia bahkan bisa mencapai 0 derajat celcius.
· Kontur tanah tidak
rata, banyak jurang dan lembah.
· Sebagian gunung di
Indonesia lerengnya terdapat hutan yang lebat, sehingga banyak sumber makanan
dan air, namun di bagian puncak gunung, hampir tidak ada sumber makanan.
· Untuk gunung yang
mempunyai hutan di lerengnya, biasanya terdapat binatang seperti harimau, babi
hutan, ular berbisa dan anjing liar.
Persiapan Hal yang
perlu disiapkan ketika melakukan kegiatan di gunung adalah :
* Kondisi tubuh yang
sehat.
* Kondisi mental yang
stabil.
* Tujuan melakukan
kegiatan di gunung harus jelas, supaya pola kegiatan yang dilakukan bisa
direncanakan dengan baik. Mengingat kondisi medan di gunung berbeda dengan
kondisi medan yang biasa kita hadapi, maka ada peralatan-peralatan dan bahan
yang harus kita siapkan dan bawa yaitu:
* Peralatan Dasar
1. Pakaian yaitu : baju
lapangan, kaus dari bahan yang bisa menyerap keringat, jelana (buka jins),
pakaian dalam secukupnya, jas hujan, kaus kaki, kaus tangan, penutup kepala
(topi rimba dan balaclava), ikat pinggang, sepatu untuk mendaki (trekking).
2. Peralatan untuk
beristirahat : shelter (tenda buatan atau alami), sleeping bag, matras atau
alas.
3. Peralatan untuk
masak : kompor, panci, gelas / piring (dari plastik atau bahan lain yang tidak
mudah pecah), pematik api, dan bahan bakar (disesuaikan dengan kompor atau
pemanas yan tersedia)
4. Peralatan Pribadi :
sabun, sikat gigi, handuk, obat pribadi, jarum, benang dan peralatan lain
sesuai kebiasaan.
5. Ransel atau tas
punggung yang sesuai dengan barang bawaan dan pisau rimba dan ponco.
·Peralatan tambahan
1. Peralatan Navigasi :
GPS, peta, kompas, jam tangan
2. Peralatan Fotografi
: kamera SLR atau pocket, handycam.
3. Peralatan Komunikasi
: telepon selular, handy talky.
Etika di gunung
Di manapu kita berada
sebaiknya kita tetap menjaga kebiasaan lingkungan setenpat. Maka ketika
melakukan kegiatan di gunung, kebiasaan atau aturan penduduk asli haus kita
hormati dan jangan sekali-kali menentangnya. Selain menghormati kebiasaan
setempat, berikut adalah hal-hal yang sebaiknya kita lakukan :
· Kendalikan diri, dan
ketahuilah kemampuan diri sendiri
· Jangan meninggalkan
sampah.
· Jangan meninggalkan
api.
· Jika menemukan sumber
makanan dan air gunakan seperlunya saja.
· Jagalah keseimbangakn
ekosistem yang ada, jangan merusak dan memberi tanda-tanda permanen di gunung.
· Gunakanlah jalur yang normal dan aman
· Selalu mengingat
jalur mana yang telah dilewati, jika tersesat maka bisa kembali ke jalan
semula.
Kecelakaan di gunung
Kegiatan di gunung
memang rawan terhadap kecelakaan. Penyebabnya adalah kondisi medan di gunung
yang ekstrim. Kecelakaan di gunung biasanya disebabkan oleh :
· Kedinginan
· Kelaparan
· Kehausan
· Kehilangan arah /
tersesat
Kedinginan
Hampir sebagian besar
korban kecelakaan gunung disebabkan oleh kedinginan. Maka untuk menanmbah angka
korban tersebut ada baiknya bertindak cermat ketika kedinginan melanda. Akibat
dari kedinginan Akibat dari kedinginan adalah penyakit hipotermia, kondisi
tubuh tidak normal karena kedinginan (suhu normal manusia 36-37 derajat
celcius). Hipotermia disebabkan karena panas di permukaan tubuh sudah hilang
sehingga organ-organ tubuh pun akan mengalami kedinginan. Jika pembuluh darah
sampai mengerut karenan kedinginan maka akibatnya sangat fatal, karena bagian
tubuh yang sirkulasi darahnya terhenti akan rusak dan penanganannya adalah
amputasi. Selain gangguan di organ-organ tubuh, orang yang mengalami hipotermia
akan kehilangan koordinasi tubuh dan pola pikir rasional, maka tak heran jika
orang yang menderita hipotermia bicaranya akan kacau di luar sadar, bahkan bisa
pingsan. Mencegah dan menangani kedinginan
Beberapa point penting
ketika mengalami kedinginan adalah :
·Jaga agar pakaian dan
tempat istirahat tetap kering
· Jaga peralatan dan
pakaian yang dikenakan dalam keadaan bersih
· Makan dan minuman
yang panas dan mengandung banyak kalori
· Kurangi aktifitas
yang tidak perlu.
· Berlindung di tempat
yang aman.
Untuk mencegah
kedinginan ketika di gunung yang paling mudah adalah gunakan pakaian penahan
dingin seperti jaket. Tetaplah gunakan pakaian yang dapat menyerap keringat
dengan baik seperti kaus dari bahan katun sebagai lapisan pertama yang
menyentuh kulit. Pakailah juga kaus tangan dan kaus kaki yang baik dan cukup
tebal untuk menahan dingin. Selain pakaian, untuk mengatasi dinginnya udara
dingin, adalah memanfaatkan api. Dengan membuat perapian maka panas tubuh dapat
terjaga dengan baik. Untuk membuat api usahakanlah agar tetap terlokalisasi.
Caranya gunakan batu sebagai batas perapian dan sebelum meninggalkan tempat
pastikan bahwa api sudah benar-benar padam, kalau perlu siramlah dengan air.
Jangan sampai perapian yang dibuat menjadi penyebab musnahnya ekosistem. Cara
lain adalah dengan mengkonsumsi makanan dan minuman hangat. Jika kedinginan
maka tubuh akan bereaksi melakukan pembakaran kalori menjadi panas. Tapi jika
kalori tidak tersedia maka akibatnya akan fatal. Maka makanan dan minuman
hangat adalah usaha pencegahan kedinginan dari dalam tubuh yang baik. Perlu diingat
juga agar kedinginan tidak menyerang adalah jangan berada di lokasi hempasan
angin.
Kelaparan
Ini adalah ancaman
bahaya yang paling gampang diprediksi dan ditanggulangi. Sebagai manusia yang
setiap kali makan, maka seharusnya bisa mengukur berapa makanan yang diperlukan
dalam jangka waktu tertentu. Rumus yang sering digunakan untuk membawa jumlah
makanan yang diperlukan adalah 2n+1 (n adalah jumlah hari selama melakukan
kegiatan), jika kegiatan dilakukan selama 2 hari, maka perbekalan yang dibawa
adalah 5 x jumlah makanan dalam kondisi normal. Jika sampai terjadi kelaparan
maka penyebabnya adalah: salah perhitungan, hilang, atau tersesat sehingga
waktu kegiatan menjadi lebih lama. Kelaparan akan menjadi masalah serius, dalam
jangka waktu tertentu, tergantung kondisi masing-masing orang, kelaparan dapat
menyebabkan kematian. Satu-satunya jalan untuk mengatasi bahaya kelaparan di
gunung adalah mencari bahan makanan dan makan.
Kehausan
Air adalah bagian yang
sangat penting dalam tubuh manusia. Kekurangan cairan dalam tubuh akibatnya
sangat fatal (kematian) dibandingakan kekurangan makanan. Dampak dari kehausan
atau dehidrasi adalah : · Pingsan · Kehilangan orientasi dan pola pikir
rasional
· Gerakan-gerakan tubuh
tidak terkoordinasi (gemetar)
· Mati Jika dalam
keadaan dihidrasi, maka langkah darurat yang harus dilakukan adalah :
· Mencari tempat
berteduh (jika cuaca panas)
· Istirahat dan kurangi
aktifitas yang tidak perlu.
· Cari sumber air yang
bisa dimanfaatkan dengan aman
Kehilangan arah /
tersesat
Kegiatan di alam
terbuka mempunyai resiko utama tersesat. Ketika orang tersesat maka kondisi
mental mereka akan menurun, panik, lebih-lebih jika sendirian. Berikut tip
untuk menangani keadaan tersebut :
· Pastikan bahwa dalam
perjalanan, arah yang dituju benar, paling tidak ada orang lain yang tahu
arahnya.
· Selalu gunakan
alat-alat navigasi seperti peta, kompas, GPS, dan alat komunikasi.
· Jika sudah tersesat,
kembali lagi ke jalan sebelumnya, jika tidak ketemu maka langkah yang terbaik
adalah berhenti dan beristirahat dulu, berpikir, kenali medan dengan bantuan
alat navigasi dan merencanakan tindakan selanjutnya – Rumus STOP (Site,
Thingking, Observation, Planing)
· Gunakanlah alat
komunikasi untuk mengubungi orang lain.
Jika tersesat dan
perjalanan tidak mungkin dilakukan maka langkah yang ditempuh adalah :
· Buat tempat
perlindungan untuk istirahat.
· Jaga agar kondisi
tubuh tetap dapat beraktifitas dengan baik.
· Periksa peralatan dan
bahan makanan, jika tidak cukup, maka sebaiknya mencari.
· Komunikasi dengan
orang lain, jika tidak mungkin maka buat tanda untuk menarik perhatian orang.
Rangkuman dari :
- Survival, Evacuation
and Recovery SEAL-
- Survival FM
21-76
- Military
Mountaineering
- dan sumber lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar